您的当前位置:首页 > 焦点 > Ironi dari Tempat 正文
时间:2025-05-31 22:03:07 来源:网络整理 编辑:焦点
Jakarta, CNN Indonesia-- Fenomena tempat wisataviral tak jarang membuat wisatawan berbondong-bondong quickq最新下载
Fenomena tempat wisataviral tak jarang membuat wisatawan berbondong-bondong berkunjung. Namun, karena membludaknya wisatawan yang datang, tempat-tempat wisata yang viral itu malah rusak.
Salah satu kejadian yang belum lama terjadi dialami Rumah Abah Jajang di Cianjur, yang disebut punya pemandangan "surga" karena terdapat Curug Citambur di depannya.
Akibat viral di media sosial rumah pemandangan "surga" Abah Jajang, halaman rumahnya menjadi rusak karena banyak pengunjung yang datang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kasus yang pernah ramai adalah tercemarnya kawasan Ranu Kumbolo, setelah membludaknya pengunjung usai menyaksikan film "5 cm" pada 2012, sehingga terinspirasi untuk datang.
Kawasan Ranu Kumbolo yang awalnya asri, bersih, dijaga dan diyakini sakral bagi warga sekitar, dicemari sampah plastik, bau pesing, hingga kotoran manusia. Jumlah sampah yang ditinggalkan bahkan pernah mencapai enam ton dalam empat hari.
Membludaknya pengunjung di tempat wisata usai viral serta masalah kerusakannya, juga dialami destinasi lainnya.
Sebut saja 98 ton sampah berserakan di Masjid Agung Al Jabbar-Bandung sejak 2 bulan peresmiannya, rusaknya taman bunga karena terinjak-injak wisatawan yang membludak di Amaryllis Garden-Yogyakarta, polusi akibat kendaraan ribuan pengunjung di 'Negeri di Atas Awan' Banten, hingga banyaknya sampah plastik di Ranu Manduro di Mojokerto.
Meski tidak terjadi pada semua tempat wisata, isu ini menjadi hal yang terus berulang setiap ada gelombang wisatawan yang datang ke tempat wisata viral di media sosial.
Pakar wisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru, turut menanggapi isu sampah dan kerusakan di tempat wisata sebagai sebuah isu yang krusial.
"Wisatawan ikut bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan di lingkungan objek dan daya tarik wisata," jelasnya kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (23/11).
Menurut Chusmeru, bentuk gangguan yang terjadi di tempat wisata juga bisa terjadi karena vandalisme oleh wisatawan yang tidak menghargai nilai-nilai keindahan, sejarah, dan budaya tempat wisata.
Padahal, tempat wisata yang kotor ini dinilainya bertentangan dengan Sapta Pesona terkait kebersihan dan keindahan, juga prinsip Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) yang berkaitan dengan kenyamanan tempat wisata.
"Patut dipertanyakan juga, kenapa wisatawan sampe membuang sampah sembarangan di objek wisata?" tambahnya.
Chusmeru menilai bahwa objek wisata baru biasanya masih mengabaikan fasilitas tempat sampah. Selain itu, kerusakan dan membludaknya sampah juga bisa terjadi karena ketidakseimbangan jumlah pengunjung dan daya tampung tempat wisata.
Menurut Chusmeru, permasalahan ini merupakan tanggung jawab bersama, yaitu pemerintah, pengelola, masyarakat, dan wisatawan.
Selain kesadaran dari masyarakat dan wisatawan, ia menyarankan agar tempat wisata punya SOP yang mengacu pada aspek keberlanjutan ekosistem beserta fasilitasnya.
Hal ini dilakukan agar pengelola juga bisa turut mengedukasi wisatawan. Seperti, dengan menyediakan tempat sampah dalam setiap radius tertentu.
Selain itu, Ia juga menyarankan adanya audit rutin dari pemerintah dan pengujian sertifikasi tempat wisata supaya tempat wisata bisa dipaksa mengikut aturan keberlanjutan yang ditetapkan.
Sementara itu, meski dalam momen tertentu rusak atau tercemar, viralnya tempat wisata bisa membantu mengangkat pariwisata suatu destinasi. Salah satunya, dampak lain dari viralnya rumah Pak Jajang.
"Ada dampak positif dengan viralnya rumah Abah Jajang. Wisata Citambur jadi ikut terangkat, dan kunjungan meningkat. Sekarang untuk weekend ada lebih dari 100 orang pengunjung yang datang," kata Ketua Kompepar Curug Citambur, Yuceu, pada Minggu, (2/4).
Deretan Hotel Mewah Baru Terbaik di Dunia 2023, Ada dari RI?2025-05-31 21:54
Buku di Perpus Hensinki Dipinjam Tahun 1939, Dikembalikan Tahun 20242025-05-31 21:49
Terpopuler: Airin Didukung Maju Pilkada DKI, Wanita Diusir Warga Gegara Bersuami Dua2025-05-31 21:24
3 Turis Asing Berulah di Bromo, Foto Vulgar Pamer Bokong2025-05-31 21:11
Mau Kunjungi Taiwan? Cek Dulu Syarat Wisatawan Pakai e2025-05-31 21:03
Dua Hari Beroperasi, Bus Wisata Atap Terbuka Gratis dari TransJakarta Layani 10 Ribu Orang2025-05-31 20:46
Dua Hari Beroperasi, Bus Wisata Atap Terbuka Gratis dari TransJakarta Layani 10 Ribu Orang2025-05-31 20:10
Polisi Bongkar Sebab Pilih Rutan Salemba Buat Tahan Djoko Tjandra2025-05-31 19:51
7 Instruksi Erick Thohir pada BUMN Dukung Makan Bergizi Gratis2025-05-31 19:45
Dua Hari Beroperasi, Bus Wisata Atap Terbuka Gratis dari TransJakarta Layani 10 Ribu Orang2025-05-31 19:24
Dokter Jelaskan Bahaya Bayi Prematur Langsung Dimandikan2025-05-31 21:50
SUGBK Dipadati Ribuan Kader, PDI Perjuangan Sajikan UMKM Gratis2025-05-31 21:33
Soal Kasus Denny Siregar Hina Santri, Polisi Bocorkan Progresnya2025-05-31 20:56
Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Gempur Berbagai Daerah2025-05-31 20:39
PP Muhammadiyah: Pagar Laut Tangerang Bagian Proyek Reklamasi Terselubung, Siap Tempuh Jalur Hukum!2025-05-31 20:31
Soal Kasus Denny Siregar Hina Santri, Polisi Bocorkan Progresnya2025-05-31 20:15
留学景观专业怎么样?2025-05-31 20:06
Polisi Angkat Bicara Terkait Pembubaran Simpatisan FPI: Kegiatannya Tidak Dilarang, yang Dilarang...2025-05-31 20:05
Penumpang Mendadak Melahirkan Saat Pesawat Bersiap Lepas Landas2025-05-31 20:03
Profil Iwan Setiawan Lukminto, Putra Mahkota Solo yang Kini Ditahan Kejagung2025-05-31 19:29